Asal usul Penanggalan Kalender 12 Bulan dalam Setahun
Selasa, 12 Januari 2016
Edit
Pada zaman dahulu Nenek moyang kita telah membuat kalendar berdasarkan dari berbagai macam perhitungan yang ada. dimulai dari perhitungan angkasa astronomi, perhitungan pergantian musim, berdasar peristiwa politik sampai prediksi hari kiamat. Terbersit dibenak kita untuk menanyakan bahwa mengapa penaggalan kalender kita sebanyak 12 bulan untuk satu tahun? bukan 20 bulan atau 30 Bulan? Bagaimana dan darimana awal perhitungannya?
Kisahnya, penanggalan kalender yang kita pakai sekarang ini meniru penanggalan kalender romawi. Dahulu kala, penanggalan dalam kalender romawi ini cuma mempunyai 10 bulan atau dalam hitungan hari cuma 304 hari saja dalam sattu tahun. Namun, 10 bulan ini ternyata dianggap tidak tepat, karena tidak sesuai dengan pergantian musim yang ada. Sehingga, Kaisar Romawi yang berkuasa pada waktu itu, bernama Numa Pompilius, menambah penanggalan 2 bulan baru, yaitu bulan Januari dan juga Februari. lalu, diubah lagi oleh sistem penanggalan kalender Julian, yang penamaannya diambil dari nama Julius Caesar, yang menjabat kaisar romawi pada saat itu.
Kemudian ketika bangsa di eropa sudah mulai mengembangkan ilmu sains serta mengerti tentang astronomi, sistem kalender Julian ini, digantikan oleh sistem kalender Gregorian, yang sampai sekarang kita terus gunakan. tergantinya kalender Julian, karena penanggalan kalender Julian menyebutkan bahwa 1 tahun itu 365,25 hari, dan ternyata kelebihan 11 menit dari rotasi bumi terhadap matahari sesungguhnya. walaupun nilainya kecil, cuma 11 menit, tetapi nilai 11 menit itu dapat terakumulasi tiap tahunnya dan bisa membuat kalender julian harus disesuaikan setiap 128 tahun sekali. Maka dari itu, diperkenalkan lah pennggalan kalender gregorian, yang menyebutkan bahwa 1 tahun itu 365,2425 hari, penanggalan yang lebih akurat menggambarkan rotasi bumi terhadap matahari.
Sehingga kita sudah tahu ternyata penanggalan kalender itu menyimpan kisah sejarah dan perhitungan yang sangat panjang. Bagaimana?? Apakah informasi ini menarik? Semoga artikel ini bermanfaat dan berguna untuk menambah ilmu pengetahuan anda, Jika anda menyukainya silahkan dishare ke saudara, teman atau kerabat anda.
Kisahnya, penanggalan kalender yang kita pakai sekarang ini meniru penanggalan kalender romawi. Dahulu kala, penanggalan dalam kalender romawi ini cuma mempunyai 10 bulan atau dalam hitungan hari cuma 304 hari saja dalam sattu tahun. Namun, 10 bulan ini ternyata dianggap tidak tepat, karena tidak sesuai dengan pergantian musim yang ada. Sehingga, Kaisar Romawi yang berkuasa pada waktu itu, bernama Numa Pompilius, menambah penanggalan 2 bulan baru, yaitu bulan Januari dan juga Februari. lalu, diubah lagi oleh sistem penanggalan kalender Julian, yang penamaannya diambil dari nama Julius Caesar, yang menjabat kaisar romawi pada saat itu.
Kemudian ketika bangsa di eropa sudah mulai mengembangkan ilmu sains serta mengerti tentang astronomi, sistem kalender Julian ini, digantikan oleh sistem kalender Gregorian, yang sampai sekarang kita terus gunakan. tergantinya kalender Julian, karena penanggalan kalender Julian menyebutkan bahwa 1 tahun itu 365,25 hari, dan ternyata kelebihan 11 menit dari rotasi bumi terhadap matahari sesungguhnya. walaupun nilainya kecil, cuma 11 menit, tetapi nilai 11 menit itu dapat terakumulasi tiap tahunnya dan bisa membuat kalender julian harus disesuaikan setiap 128 tahun sekali. Maka dari itu, diperkenalkan lah pennggalan kalender gregorian, yang menyebutkan bahwa 1 tahun itu 365,2425 hari, penanggalan yang lebih akurat menggambarkan rotasi bumi terhadap matahari.
Sehingga kita sudah tahu ternyata penanggalan kalender itu menyimpan kisah sejarah dan perhitungan yang sangat panjang. Bagaimana?? Apakah informasi ini menarik? Semoga artikel ini bermanfaat dan berguna untuk menambah ilmu pengetahuan anda, Jika anda menyukainya silahkan dishare ke saudara, teman atau kerabat anda.